Soal Bahasa Indonesia Dan Pembahasan Lengkap UN Untuk SMP Terbaru 2020/2021 (NO 11-20)
Hai
teman teman kita akan coba untuk bahas lagi soal UN B Indonesia. Kali ini kita
akan bahas nomor 11-20. Jangan lupa like dan share blognya ke teman-teman
kalian ya, berbagi pengetahuan itu termasuk hal yang baik
Bacalah kutipan cerpen berikut kemudian jawablah soal nomor
11 s.d. 13!
Langit menjadi kelabu. Awan hitam mulai tak mampu lagi
membendung butiran air. Matahari pergi. Sinarnya pun tak berbekas. Di samping
rumah Nada, nampak Dio masih asyik bermain dengan merpatinya. Nada tersenyum
menatapnya dari balik jendela kamarnya. Ya, tetangganya itu memang sangat
menyukai merpati. Bahkan di samping rumahnya ada sebuah kandang merpati yang
cukup luas miliknya sendiri. Ia biasa menyebutnya istana Merpati Dara Dori.
Begitu banyak jenis merpati yang ia piara. Semuanya sepasang. Ada merpati
lokal, merpati kipas, merpati gondok, merpati Lahore, dan masih banyak lagi.
Namun, di antara semua merpatinya, merpati lokal berwarna seputih saljulah yang
paling ia sukai. Dara dan Dori.
11. Pernyataan yang sesuai dengan
isi cerpen tersebut adalah …
A. Merpati yang paling Dio Gemari
adalah merpati Lahore.
B. Dio seorang yang menggemari berbagai jenis burung merpati.
C. Kandang burung yang ada
sengaja dibuat untuk Dara dan Dori.
D. Nada tidak senang kalau Dio memelihara banyak burung
merpati.
Pembahasan
Pilihan jawaban B, paling
sesuai dengan isi teks.
12. Kutipan cerpen tersebut
merupakan bagian alur ...
A. pengenalan
B. komplikasi
C. klimaks
D. penyelesaian
Pembahasan
Pengenalan: pengenalan latar
cerita yang berkaitan dengan tokok, waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan
dengan cerpen.
13. Latar suasana yang terdapat
pada kutipan cerpen tersebut adalah .…
A. mendung
B. hujan
C. dingin
D. sunyi
Pembahasan
Latar tempat dibuktikan dengan …Langit menjadi kelabu. Awan hitam mulai tak
mampu lagi membendung butiran air.
Bacalah kutipan cerpen berikut
kemudian jawablah soal nomor 14 s.d.17!
“Nada, minggu depan kita harus
pindah ke Jogjakarta. Ayah dipindahtugaskan di sana.” Bagaikan petir di siang
bolong menyambar Nada yang seketika itu langsung diam mematung. “Kenapa mendadak,
Bunda? Nada senang tinggal di sini. Apa Nada tidak bisa tetap tinggal di sini?
Sekolah Nada gimana?” “Tidak bisa, sayang. Kamu mau tinggal sama siapa di sini?
Masalah sekolah, semua sudah diurus Ayah. Kamu hanya tinggal mengemasi
barang-barangmu.” Nada terdiam. Tak mungkin mampu ia membantah. Minggu depan ia
harus meninggalkan tempat ini. Tepat di hari ulang tahun Dio yang ke-18. Terasa
berat untuknya meninggalkan tempat ini. Terlalu banyak kenangan yang terukir.
Semakin terasa berat ketika harus meninggalkan Dio.
14. Makna simbol petir di
siang bolong pada kutipan cerpen tersebut adalah....
A. merasa sedih
B. merasa bingung
C. sangat terkejut
D. merasa heran
Pembahasan
Untuk memaknai simbol pada
teks, kita harus perhatikan konteksnya dengan memperhatikan makna teks secara
utuh.
15. Amanat yang terdapat pada
kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Sebagai anak harus patuh pada kedua orang tua.
B. Lakukan perintah orang tua
meskipun dengan terpaksa!
C. Ikhlaskan diri kita dalam
mengerjakan sesuatu pekerjaan!
D. Setiap keputusan agar dibicarakan terlebih dahulu dengan
keluarga!
Pembahasan
Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca.
16. Penyebab terjadinya konflik
pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Perasaan berat hati Nada harus
meninggalkan Dio.
B. Nada merasa bingung dengan
masalah sekolahnya.
C. Kepindahan tempat tugas ayah Nada yang mendadak.
D. Nada merasa berat meninggalkan tempat tinggal yang sekarang.
Pembahasan
Sebab konflik adalah penyebab
terjadinya konflik, diawali dengan kepindahan tempat tugas ayah Nada yang
mendadak.
17. Akibat konflik yang terjadi
pada kutipan cerpen tersebut adalah...
A. Nada diam mematung selama satu
minggu.
B. Nada harus segera mengemasi
barang-barang miliknya.
C. Meskipun merasa berat, minggu depan Nada harus ikut pindah ke
Yogyakarta.
D. Ayah dan ibu Nada harus mencari tempat tinggal dan sekolah
baru untuk Nada.
Pembahasan
Akibat konflik adalah akibat
yang ditimbulkan konflik.
18. Bacalah
kutipan fabel berikut!
Teks Fabel I
Dengan bangganya
lucky berlari-lari kecil sambil menyeret-nyeret balok kayu yang dikalungkan
majikannya, untuk menarik perhatian orang lain. Tetapi tak ada satu pun orang
yang senang melihat anjing itu. Balok itu sebenarnya dikalungkan majikannya
agar orang mengetahui kehadiran lucky, dan bisa menghindarinya. Seekor anjing
lain yang melihatnya kemudian berkata "Kamu seharusnya lebih bijaksana dan
berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan di
lehermu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu betapa nakal dan jahatnya
kamu?"
Teks Fabel II
Di sebuah hutan,
musim kemarau, burung-burung dan hewan-hewan lain sangat sulit untuk
mendapatkan air. Namun ada seekor burung perkutut yang menemukan kendi tua yang
berisi sedikit air. Kendi tersebut memiliki bentuk yang tinggi dan juga sempit,
sehingga burung tersebut tidak bisa menjangkau air di dalam kendi tersebut.
Burung perkutut tersebut tetap mencoba untuk meminum air yang ada di dalam
kendi, tetapi tetap saja tidak bisa. Burung itu hampir putus asa hingga
munculah sebuah ide.. Burung tersebut kemudian mengambil kerikil-kerikil yang
ada di samping kendi dan menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Ide yang
cemerlang itu membuat air lama kelamaan naik sehingga burung perkutut bisa
meminum air tersebut
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan fabel tersebut
diawali dengan ....
Fabel I
|
Fabel II
|
||
A
|
menampilkan lokasi cerita
|
memberikan garis besar cerita
|
|
B
|
memberikan garis besar cerita
|
memulai dengan aksi
|
|
C
|
memunculkan masalah
|
mengisyaratkan bahaya
|
|
D
|
memulai dengan aksi
|
menampilkan lokasi
cerita
|
|
Pembahasan
Pola pengembangan masing-masing
teks berbeda. Fabel dikembangkan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Pengenalan: bagian awal
cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, serta awalan masuk
ke tahap berikutnya.
2. Rumitan: terjadinya
konflik/permasalahan antara tokoh utama dengan tokoh lain.
3. Klimaks: berisi pemecahan
masalah.
4. Peleraian: berisi pemecahan
masalah
5. Penyelesaian: bagian
terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang
dapat dipetik dari cerita.
19. Bacalah kutipan fabel berikut!
Teks Fabel I
Mumba dengan santai berjalan di tengah hutan. Tanpa sengaja ia
menemukan buah yang sangat lezat. Mumba berniat mengambil buah tersebut.
Rencananya, dia akan menikmati buah yang lezat itu di pinggir sungai di tengah
hutan, ditemani hembusan angin, dan lambaian daun pepohonan yang mendayu-dayu.
Sesampainya di tepi sungai, Mumba dengan santai menyantap buah tersebut.
Teks Fabel II
Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura.
“Jangan berlagak engkau, hei kura-kura! Engkau hanya mondar-mandir saja seperti
bola namun berlagak tengah mencari sumber kehidupan”. Si kura-kura berusaha
menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Si kura-kura yang jengkel akhirnya
menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
Perbedaan penggunaan bahasa pada
kedua kutipan fabel tersebut adalah….
Fabel I
|
Fabel II
|
||
A
|
bermajas litotes
|
bermajas personifikasi
|
|
B
|
bermajas
personifikasi
|
bermajas perumpamaan
|
|
C
|
bermajas perumpamaan
|
bermajas litotes
|
|
D
|
bermajas metafora
|
bermajas personifikasi
|
|
Pembahasan
Teks I menggunakan majas
personifikasi dan Teks II menggunakan majas perumpamaan.
Cermatilah kutipan fabel berikut untuk
menjawab soal nomor 20 s.d.22!
Kupu-Kupu Berhati
Mulia
Di suatu hutan ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia
sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia
melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana “Hei, kepompong alangkah jelek
nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat
dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut
selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang
semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa
bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu.
Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat
semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam
dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang
mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam,
tolong..., tolong...!” Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang
melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut,
peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu,
sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan
menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada
kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu
sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu
berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si
kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina
semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
20. Komentar yang tepat terhadap
isi fabel tersebut adalah ...
A. Cerita kurang menarik karena
berisi hal-hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat pembaca.
B. Isi cerita bagus karena mengajarkan kepada pembaca agar jangan
sombong dan tidak balas dendam.
C. Isi cerita tersebut cukup
bagus, tetapi sayang sekali pesan moralnya tidak jelas untuk dimengerti oleh
pembaca.
D. Isi cerita bagus meskipun dalam kehidupan sehari-hari pesan
moral dalam cerita tersebut sulit untuk dijalankan.
Pembahasan
Mengomentari isi cerpen berarti
menilai isi cerpen disertai alasan yang tepat.
Isi cerita
tersebut bagus karena mengajarkan kepada pembaca agar jangan sombong dan tidak
balas dendam.
LANJUT --->>>> SOAL 21-30